ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (KELOMPOK 12)
ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN
ü
Dasar-dasar
Analisis Laporan Keuangan
1. Kebutuhan Akan Analisis Kuangan
Menganalisis laporan keuangan berarti mengevaluasi tiga
karakteristik dari perusahaan likuiditasnya,dan solvabilitasnya.
2. Cara Menganalisis Laporan Keuangan
Beragam cara digunakan untuk mengevaluasi pentingnya data laporan
keuangan. Tiga cara yang umum digunakan adalah Analisis Horizontal,
Analisis Vertical dan Analisis Rasio.
1. Analisis horizontal dilakukan dengan cara jumlah setiap akun laporan keuangan
tahun berjalan dibandingkan dengan akun yang sama pada periode sebelumnya untuk
mengetahui kenaikan atau penurunan yang terjadi pada akun tersebut. Kenaikan
atau penurunan tersebut dibagi dengan akun periode sebelumnya dan dikali dengan
seratus persen untuk mengetahui persentase kenaikan atau penurunan pada akun
tersebut dan kenaikan atau penurunan jumlah pos dihitung sebagai persentase
kenaikan atau penurunan.
2. Analisis vertical juga disebut analisis ukuran umum,
adalah sebuah teknik untuk mengevaluasi data laporan keuangan yag menyatakan
setiap pos dalam sebuah laporan keuangan sebagai presentase dari jumlah dasar.
3. Analisi Rasio terbagi menjdi beberapa bagian diantaranya:
·
Rasio
Likuiditas (liquidty ratio)
mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan untuk membayar kewajibannya yang
telah jatuh tempo dan memenuhi kebutuhan kas yang tak terduga (diluar prediksi
perusahaan).
·
Rasio
profitabilitas (profitability
ratio) mengukur pendapatan atau keberhasilan operasi dari
sebuah perusahaan untuk periode waktu tertentu. Laba, atau
kekeurangannya, memeranguhi kemampuan perusahaan unutuk memperoleh pendanaan
utang dan ekuitas.
·
Rasio
solvabilitas (solvency ratio)
mengukur kemampuan perusahaan untuk bertahan selama periode waktu yang panjang.
Kreditor jangka panjang dan para pemegang saham utamanya tertarik pada
kemampuan perusahaan perusahaa untuk membayar bunga pada saat jatuh tempo dan
untuk membayarkan kembali jumlah pokok utang pada saat jatuh tempo.
·
Operasi
dalam pengehentian (discontinued
operation) mengacu ke pelepasan sebuah segmen yang signifikan dari sebuah
bisnis. Contohnya adalah penghapusan seluruh aktivitas dan penghilangan sejumlah
kelas pelangggan.
ü Daya Laba dan Pos–pos yang Tidak Biasa
Daya laba berarti tingkat normal laba yang akan diperoleh dimasa
depan. Perbedaan daya laba dan laba bersih terletak pada jumlah pendapatan,
beban, keuntungan,dan kerugian yang tidak biasa. Para pengguna tertarik dengan
daya laba karena hal tersebut membantu mereka menurunkan estimasi laba dimsa
depan tanpa “gangguan” pos-pos yang tidak biasa.
1. Pos-pos Luar
Biasa
2. Perubahan dalam Prinsip Akuntansi
3. Laba Komprehensif
ü Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan
a.
Estimasi artinya digunakan dalam menentukan
penyisihan piutang tidak tertagih, depresiasi periodic, biaya garansi, dan
kerugian kontinjensi.
b.
Biaya artinya Laporan keuangan tradisional
didasarkan pada biaya perolehan dan tidak disesuaikan dengan perubahan tingkat
harga.
c.
Metode
Akuntansi Alternatif artinya Perusahaan
beragam dalam penggunaan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Keragaman
tersebut dapat menyulitkan perbandingan.
d.
Data
yang Berbeda artinya Data akhir
tahun pajak mungkin tidak sama dengan kondisi keuangan selama tahun tersebut.
Perusahaan sering kali membuat akhir tahun pajak yang sesuai dengan
titik rendah pada aktivitas operasi atau pada tingkat persediaan. Maka,
beberapa saldo (kas, piutang, utang, dan persediaan) mungkin tidak mewakili
saldo pada akun-akun selama tahun tersebut.
e.
Keberagaman
(Diversifikasi) perusahaan artinya Keberagaman
dalam lingkungan global juga membatasi kegunaan analisis keuangan. Banyak
perusahaan kini sangat beragam sehingga mereka tidak dapat digolongkan ke dalam
satu industry tunggal
Soal
Contoh : Dari Neraca
Perusahaan HASAN234 diketahui :
- Saham
Rp420.000.000
- Mesin Rp250.000.000
- Laba ditahan
Rp145.000.000
- Bangunan
Rp350.000.000
- Kas
Rp25.000.000
- Tanah Rp100.000.000
- Piutang Dagang
Rp75.000.000
- Obligasi
Rp180.000.000
- Barang dagangan
Rp200.000.000
Hitunglah Solvabilitas
Perusahaan menggunakan Rasio Modal dengan Aktiva!
o Jawaban
Rasio Modal dengan
Aktiva = (Modal Sendiri : Total Aktiva) x 100%
=
((420.000.000 + 145.000.000) : (25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 +
250.000.000 + 350.000.000 + 100.000.000)) x 100%
= (565.000.000 : 1.000.000.000) x 100%
= 56,5%
= 0,565
x
(artinya Setiap
Rp 1 total aktiva dibiayai dengan Rp0.565 modal sendiri, sedangkan Rp0.435 dari
pinjaman.)
Komentar
Posting Komentar